1. Cloud computing dalam bidang pemerintah
Cloud Computing dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat
mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan. E-Goverment dapat
membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik ke masyarakat. Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud
computing.
Contoh pertama yaitu sebagai penyediaan sumber informasi.
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyediakan layanan Cloud
Computing sebagai layanan jasa alih daya pengelolaan TIK untuk instansi
pemerintah. Layanan ini bertujuan untuk dapat mewujudkan percepatan
e-government, karena memungkinkan pengguna pemerintah berkonsentrasi dalam
memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan konfigurasi maupun pemeliharan
perangkat teknologi informasi.
Selain itu instansi pemerintah seperti Badan Pengawas Tenaga
Nuklir dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) juga sudah menggunakan
teknologi ini. Dengan demikian, berdasarkan kalkulasi Balai Ipteknet penggunaan
layanan jasa komputasi awan dapat menghemat biaya hampir 50% dibanding dengan
menyiapkan infrastruktur dan SDM sendiri yang mencapai ratusan juta rupiah.
Keamanan sistem menjadi prioritas utama layanan Cloud
Computing yang dilengkapi firewall, VPN dan Security Operating Centre
(SOC) yang merupakan software canggih untuk melakukan pemantauan dan
penyaringan deteksi dini terhadap seluruh paket yang melewati jaringan.
Sehingga ketika terjadi gangguan dan serangan bisa dilakukan tindak lanjut dan
pembenahan.
Teknologi Cloud Computing dapat memudahkan untuk sharing
informasi dan pertukaran dokumen. Keuntungan lain, UKM dan Koperasi dapat
menurunkan biaya investasi dan operasional IT, keragamannya pun sudah ada serta
transparansi dan peningkatkan bisnis koperasi maupun UKM dengan kemudahan
teknologi yang ada. Kunci dari infrastruktur untuk cloud computing adalah
media penyimpanan dan metode komputasi untuk data yang berskala besar.
Keuntungan dengan menggunakan cloud computing adalah sebagai
berikut :
Mengurangi resiko pada insfrastructure
Dana yang rendah
Peningkatan kecepatan inovasi
Mengurangi waktu running aplikasi dan waktu respon
Biaya yang relatif terjangkau
Layanan publik yang lebih baik dengan cara penyediaan
informasi yang lebih cepat kepada masyarakat.
Mendapatkan informasi lebih terkait dengan masyarakat
umumnya. Hal ini diperoleh lewat analisis mendalam terhadap database yang ada.
2. Cloud Computing dalam bidang kesehatan
Dalam bidang kedokteran manfaat teknologi ini cloud
computing di Indonesia juga diperlukan penggunaan teknologi yang memadai
termasuk juga teknologi informasi berbasis cloud computing. Seperti halnya
pengembangan “Telemedicine”, yakni pelayanan di bidang kesehatan jarak jauh.
Ini berarti bahwa layanan pengobatan yang mencakup semua bentuk pengobatan yang
memanfaatkan media, dimana pasien dan dokter dapat berkomunikasi jarak jauh.
Baik menggunakan telepon seluler, telepon rumah, internet dan sebagainya.
Telemedicine juga didefinisikan sebagai transfer data medis elektronik dari
satu lokasi ke lokasi lainnya via online.
Telemedicine dapat dikatakan sebagai alat yang dapat membantu banyak orang dengan beragam masalah kesehatan. Sangat banyak manfaat yang ditawarkan dalam penggunaan Telemedicine, seperti halnya efektivitas waktu, biaya dan tenaga, artinya pasien tidak perlu untuk jauh-jauh datang ke rumah sakit yang menghabiskan banyak waktunya di perjalanan, biaya bahan bakar, dan fisik bertahan di tengah-tengah kemacetan untuk berkonsultasi masalah kesehatan dengan dokter, cukup dengan memanfaat teknologi informasi seperti halnya email atau bahkan video conference dan lain sebagainya.
Adapun manfaat lain yang ditawarkan yakni mengatasi
persebaran tenaga medis atau ahli kesehatan, dokter yang sudah professional
yang persebarannya tidak merata disetiap daerah yang ada di Indonesia. Intinya,
dengan Telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dan melakukan pengobatan jarak
jauh denga dokter ahli yang ia percayai mampu untuk membantu permasalahannya.
Disisi lain dengan penggunaan Telemedicine ini juga tidak akan menutup kemungkinan untuk menimbulkan resiko seperti halnya cyber crime. Misalnya, penggunaan Telemedicine ini dijadikan sebagai kedok penipuan yang nantinya dapat merugikan pihak lain. Namun hal-hal semacam ini dapat sedikit ditekan dengan penggunaan security bagi semua pemakai jasa cloud computing.
Disisi lain dengan penggunaan Telemedicine ini juga tidak akan menutup kemungkinan untuk menimbulkan resiko seperti halnya cyber crime. Misalnya, penggunaan Telemedicine ini dijadikan sebagai kedok penipuan yang nantinya dapat merugikan pihak lain. Namun hal-hal semacam ini dapat sedikit ditekan dengan penggunaan security bagi semua pemakai jasa cloud computing.
3. Cloud Computing dalam bidang pendidikan
Salah satu contoh penerapan cloud computing yaitu Google
Apps, suatu layanan yang disediakan oleh Google. Google Apps merupakan kumpulan
berbagai aplikasi Google yang secara terintegrasi dapat digunakan oleh sebuah
komunitas (umum, bisnis, pendidikan dan lembaga non profit). Google apps
terdiri dari 3 macam, yakni Google Apps Gratis, Google Apps untuk bisnis
(berbayar tetapi dengan fitur yang lebih), Google Apps untuk Pendidikan (gratis
bagi lembaga pendidikan dan lembaga non profit dengan fitur yang menyerupai
Google Apps Bisnis).
Google Apps untuk Pendidikan (Google Apps for Education)
saat ini menawarkan kepada lembaga-lembaga pendidikan sebuah solusi “hosting
gratis” untuk mengelola email, Chat, kalender, berbagi dokumen, dll. Google
sendiri menyebut layanan ini sebagai sebuah solusi komunikasi dan kolaborasi
yang terintegrasi (an integrated communication and collaboration solution).
Fitur-fitur utama Google Apps untuk Pendidikan adalah
sebagai berikut:
Gmail: Ini bukan Gmail yang biasa kita pakai dimana akun
email kita beralamat dengan format: contoh@gmail.com. Gmail dalam Google
Apps adalah sebuah layanan webmail komunitas (baca: lembaga pendidikan) yang
dikelola oleh Administrator Google Apps lembaga yang bersangkutan. Dengan
demikian akun-akun email yang ada di dalamnya dibuat oleh Administrator dengan
format alamat khusus, misalnya:kepsek@smpn10-bdl.sch.id. Alamat (URL)nya bukan
lagi http://www.gmail.com ataumail.google.com tapi format
url-nya dapat seperti ini: mail.smpn10-bdl.sch.id.
Google Calendar: Administrator, Guru, dan siswa dapat
mengatur jadwa mereka (schedules) dan berbagi jadwal kegiatan dan kalender di
antara mereka. Google Calendar bisa juga digunakan untuk membuat jadwal
akademik atau kalender pendidikan dan menampilkannya dalam satu laman web yang
bisa diakses oleh siapapun yang diinginkan
Google Talk: Administrator, Guru, dan siswa dapat berbincang
(online) dan mengirim pesan instan ke rekan mereka di seluruh dunia, kapanpun
dan dimanapun
Google Docs: Berbagi dokumen, spreadsheet, and presentasi.
Kolaborasi secara waktu nyata (real-time) dengan tim Anda atau dengan
seluruh civitas sekolah. Anda dapat juga mempublikasikan dokumen akhir ke
seluruh dunia.
Google Sites: Bekerja bersama untuk memelihara dokumen, isi
web, dan informasi lainnya dalam satu tempat, semacam sebuah website.
Google Video for education: Sebuah solusi dalam penempatan
(hosting) dan berbagi video yang memungkinkan sekolah dan organisasi lainnya
untuk menggunakan video sebagai media efektif untuk komunikasi dan kolaborasi
online yang bersifat internal.
4. Cloud computing dalam bidang telekomunikasi
Implementasi cloud computing pada telekomunikasi yaitu
dengan menyediakan layanan system informasi yang terpusat, dengan artian
data-data yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau oleh
pusat data. Salah satu contohnya pada Perusahaan Telkom, dengan cloud computing
telekomunikasi dengan menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline),
jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile
service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Mereka menggunakan cloud
computing dengan memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server
yang bersifat virtual dengan tujuan memelihara data dan aplikasi.
Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan
solusi menghemat biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang
bagaimana dengan keamanan informasi yang disimpan di data center milik penyedia
layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu sendiri terdiri
dariconfidentiality, integrity dan avaliability. Karena berdasarkan salah satu
dimensi keamanan data yaitu Availability, cloud computing menaruh semua data
dari client dalam satu wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan
cloud computing untuk memudahkan manajemen namun menimbulkan tindakan ini
menimbulkan resiko yang cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi
hardware failurepada data center tersebut maka data yang tersimpan pada data
center tersebut akan tidak dapat di akses atau tidak available lagi.
No comments:
Post a Comment