Thursday, March 31, 2016

Review Maleficent


maleficent



Gambar diatas merupakan bagian film yang menggunakan kecanggihan computer, yaitu computer generated imagery (CGI). Jika dilihat secara mendetail hampir tidak ada celah untuk kecacatan. Padahal sebenarnya para actor yang berperan didalam film tersebut shoting/mengambil gambar didalam studio yang backgroudnya berwarna biru. Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki. Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion, Maya, Blender, dan lain-lain.
CGI merupakan tehnik penerapan teknologi komputer grafik untuk pembuatan efek khusus (special effect) dalam film. Perangkat lunak (software/program) komputer yang biasanya digunakan dalam penerapan CGI antara lain 3ds Max, Blender, Light Wafe 3D, Maya, dan Autodesk Softimage.




Pada saat memasuki proses editing dengan menggunakan komputer, latar atau layar belakang ini akan dibuat transparan dan diganti dengan gambar digital sesuai konsep. Saking  canggihnya proses keajaiban efek visual komputer, banyak penonton atau penikmat film yang tidak menyadari bahwa sebuah film menggunakan efek visual yang dibuat dengan sangat rapi dan halus.
Di film ini menggunakan blue screen atau background yang berwarna biru. bitu menjadi warna dasar RGB (red green blue) jadi warnanya solid. Kemudian untuk objek manusia warna biru kurang dominan sehingga mudah untuk meyeleksinya. Beda halnya dengan warna putih, walaupun warna putih netral dan masuk ke warna apapun, tetapi warna putih akan memantulkan cahaya.
Efek yang dihadirkan didalam film ini memang sangat luar biasa. Dalam film animasi memang keseluruhan harus diperhatikan secara detail bahkan sehelai rambut tidak luput dari editor. Efek peri terbang dan peri-peri kecil terbang mampu membuat penikmat film berdecak kagum.




Hal menarik lainnya adalah pepohonan yang bentuknya kurang wajar. Karena di film ini berlatar belakang rumah peri, maka para movie maker mendesign sedemikian rupa sehingga sangat mirip dengan aaslinya. Menggunakan rumput kecil utnuk skalanya dan miniatur pohon menjadi tolak ukur dari pembuaatan hutan tersebut.


Dalam film animasi terdapat modeling dan rigging. Para pemodel mulai dengan ini bentuk kawat yang disebut "armature", lalu dikembangkan lagi dalam bentuk geometri laluy dikembangkan lagi dalam bentuk basic surface, yang terus dihaluskan hingga menjadi bentuk yang sempurna. Dilanjutkan dengan proses Rigging, yaitu mengevaluasi dan menentukan bagaimana karakter ini harus bergerak, di mana letak tulang, otot dan lemak akan berada di bawah kulit mereka dan seberapa realistis mereka akan dibuat.


No comments:

Post a Comment